Senin, 19 Oktober 2009

MACAM-MACAM SOAL KIMIA SMA

PERCOBAAN 1
PENGUJIAN SIFAT ASAM BASA MENGGUNAKAN
LARUTAN INDIKATOR


Tujuan :
Ø Peserta dapat membuat berbagai macam larutan indikator yang dibuat dari bahan alami
Ø Peserta dapat mengklasifikasikan bahan – bahan yang ada di lingkungan berdasarkan sifat asam atau basa menggunakan berbagai jenis indikator

Dasar Teori :

Secara umum suatu zat dikatakan bersifat asam jika larutannya mengandung banyak ion H+ sedangkan dikatakan bersifat basa jika larutannya banyak mengandung ion OH- . Untuk mengetahui sifat asam atau basa, kita dapat menggunakan larutan indikator. Larutan indikator dapat berubah warna secara spesifik jika di tambahkan pada zat asam atau zat basa. Untuk menguji zat – zat tersebut, biasanya kita buat dalam bentuk larutannya.
Bahan – bahan alami dapat dipakai sebagai indikator, antara lain : kunyit, kubis merah, bunga sepatu, bunga tapak dara. Indikator lain yang sering digunakan yaitu kertas lakmus, indikator fenolftalein, dan indikator universal. Ketiga indikator yang terakhir ini bukan berasal dari bahan alami. Jika menggunakan indikator universal, maka bukan hanya sifat zatnya saja yang diketahui, namun juga dapat diketahui berapa derajat keasamannya (pH).

Alat dan Bahan :
B. Pengujian sifat asam basa

Air ledeng
Jeruk nipis
Cuka
Gula
Tepung terigu
Susu (putih)
Air sabun
Pasta gigi
Soda kue
Obat Sakit Mag
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan HCl 0,1 M
Berbagai jenis indikator alami yang sudah dibuat sebelumnya
Kertas Lakmus
Indikator universal
Gelas Beaker
Plat tetes
Pipet tetes

A. Pembuatan Larutan Indikator

Pisau
Panci / Gelas Beaker 600 ml
Sendok kayu / Spatula
Wadah kaca / Gelas Beaker 600 ml
Saringan
Pemanas / Pembakar Spiritus
Mortar dan alu
Bunga sepatu
Kunyit
Bunga tapak dara
Air
Kertas saring


























Cara Kerja :

A. Pembuatan Larutan Indikator

ü Pembuatan larutan indikator dari bahan kubis merah
1. Iris-irislah kubis menjadi potongan tipis-tipis, masukkan ke dalam panci /gelas beaker 600 ml berisi air secukupnya, kemudian didihkan diatas pemanas / pembakar spiritus.
2. Aduk campuran. Setelah air berubah warna, matikan pemanas dan biarkan sampai dingin
3. Saring cairannya ke dalam wadah kaca.
4. Larutannya dapat digunakan sebagai larutan indikator asam basa pada percobaan selanjutnya

ü Pembuatan larutan indikator dari bahan kunyit
1. Ambil dua potong kunyit ukuran sedang, kemudian tumbuk dengan mortar
2. Tambahkan sedikit air, kemudian tumbuk sampai zat warnanya keluar
3. Saring hasil tumbukan, tampung hasil saringan dalam wadah
4.
1Celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut sampai merata
5. Keringkan, setelah kering maka kertas ini dapat di gunakan untuk menguji larutan asam / basa

ü Pembuatan larutan indikator dari bunga tapak dara
1. Rebus bunga tapak dara dengan sedikit air sampai mahkota bunganya berwarna putih pucat
2. Saring cairannya ke dalam wadah kaca
3. Larutannya (berwarna hijau muda) dapat digunakan untuk menguji larutan asam / basa

ü Pembuatan larutan indikator dari bunga sepatu
1. Rebus bunga tapak dara dengan sedikit air sampai mahkota bunganya berwarna putih pucat
2. Saring cairannya ke dalam wadah kaca
3. Larutannya dapat digunakan untuk menguji larutan asam / basa


B. Pengujian Sifat Asam Basa

1. Buat larutan dari masing – masing bahan yang akan di uji, secukupnya
2. Teteskan bahan yang akan diuji ke dalam plat tetes, amati warna sebelum ditambah indikator
3. Teteskan indikator pada bahan yang akan di uji tersebut *
4. Aduk sampai tercampur merata, kemudian amati perubahan apa yang mungkin terjadi
5. Catat hasil pengamatan anda ke dalam kolom hasil pengamatan

*) Khusus untuk indikator universal, kertas lakmus, dan kertas numerik penggunaanya dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji





































2
PERCOBAAN 2
REAKSI PENETRALAN

Tujuan :
Ø Peserta dapat memahami tentang reaksi penetralan asam basa
Ø Peserta dapat mengamati perubahan yang terjadi pada reaksi penetralan

Dasar Teori :
Larutan asam dapat berubah menjadi netral jika ditambah larutan basa dengan perbandingan tertentu. Demikian pula sebaliknya, larutan basa dapat berubah menjadi netral jika ditambah asam dengan perbandingan tertentu. Perubahan sifat ini menunjukkan bahwa pada pencampuran larutan asam dengan basa atau sebaliknya terjadi reaksi.
Di dalam air, larutan asam menghasilkan ion H+ atau H3O+ dan sisa asam (anion), sedangkan larutan basa menghasilkan ion OH- dan sisa basa (kation). Ion H+ bereaksi dengan ion OH- menghasilkan air (H2O) sedangkan kation akan bereaksi dengan anion menghasilkan garam.

Asam + Basa Garam + Air



Alat dan Bahan :
· Tabung reaksi besar
· Spatula
· Indikator kubis merah
· Jeruk
· Soda Kue
· Pipet tetes
· Gelas ukur
· Gelas beaker

















Cara Kerja :
Masukkan 5 ml indikator kubis merah ke dalam tabung reaksi
Catat warna awalnya
Tambahkan 5 tetes air jeruk ke dalam tabung reaksi
Aduk sampai merata dengan spatula. Amati perubahan yang terjadi
Larutkan satu sendok teh soda kue dalam ± 100 ml air
Tambahkan 5 tetes larutan soda kue ke dalam tabung
Aduk sampai tercampur rata . Amati perubahannya
Jika warna belum berubah tambahkan lagi soda kue sampai warnanya kembali ke warna awal (warna indikator)
Catat berapa tetes soda kue yang dibutuhkan sampai larutan berwarna kembali seperti warna awal (warna indikator)


Hasil Pengamatan :

+
Air Jeruk
Soda kue
Indikator kubis Merah
(Warna awal : ................)




Pada tetes ke .......










4
PERCOBAAN 3
IDENTIFIKASI REAKSI KIMIA


Tujuan :
Ø Peserta memahami tentang berbagai macam reaksi kimia
Ø Peserta dapat mengamati perubahan – perubahan yang terjadi akibat reaksi kimia
Ø Peserta dapat mengidentifikasi ciri – ciri reaksi kimia

Dasar Teori :

Kehidupan kita tidak pernah lepas dari reaksi kimia. Reaksi kimia terjadi bila perubahan yang terjadi menghasilkan zat yang sifatnya baru (tidak sama dengan sifat asli zat sebelumnya). Perubahannya dapat kita amati dari :
ü Timbulnya gas
ü Terbentuknya endapan
ü Timbul perubahan warna
ü Terjadinya perubahan suhu

Alat dan Bahan :
Percobaan 3.1

Botol kaca
Soda kue
Cuka
Balon
Percobaan 3.3

· Wadah kaca / gelas beaker
· Air kapur
· Pengaduk / spatula
· Sedotan

Percobaan 3.2

Tabung reaksi
Rak Tabung reaksi
Larutan CuSO4 0,1 M
Larutan KI 0,1 M
Amonia pekat



Percobaan 3.4

Tabung reaksi besar
Rak tabung reaksi
Termometer
Kaca Arloji
Pengaduk / Spatula
Pipet tetes
Larutan NaOH 0,5 gram
Larutan NH4Cl 0,5 gram
H2SO4 1 ml


























Cara Kerja :

Percobaan 3.1
1. Masukkan 1 sendok makan soda kue ke dalam botol kaca
2. Segera tambahkan ± 100 ml cuka ke dalamnya
3. Segera tutup mulut botol dengan mulut balon
4. Amati dan catat perubahan apa yang terjadi
5. Lepas balon dari mulut botol, dekatkan korek api yang menyala ke mulut balon
6. Amati apa yang terjadi

Percobaan 3.2
Masukkan larutan CuSO4 ke dalam dua tabung reaksi, masing – masing ± ¼ bagian tabung
Tambahkan 1 tetes amonia pekat dalam tabung 1 dan larutan KI dalam tabung 2. Kocok sebentar, kemudian amati dan catat perubahannya

Percobaan 3.3
Tuangkan air kapur ke dalam gelas beaker secukupnya
Masukkan sedotan ke dalam gelas
Tiup sedotan. Tiup sampai terjadi perubahan warna
Diamkan selama beberapa menit. Amati apa yang terjadi
Aduk kembali air kapur tersebut, amati apa yang terjadi


5
Percobaan 3.4
Masukkan air ke dalam tabung reaksi (± sampai ½ tabung)
Ukur suhunya. Catat sebagai t awal
Masukkan NaOH ke dalam gelas, aduk sampai larut
Ukur suhunya. Catat sebagai t akhir
Ulangi tahap 3 dan 4 untuk zat yang lain

Data Hasil Pengamatan :

Percobaan 3.1








Percobaan 3.2








Percobaan 3.3








Percobaan 3.4

+
NaOH
NH4Cl
H2SO4
t awal (oC)



t akhir (oC)



Selisih suhu




























6
PERCOBAAN 4
REAKSI PERKARATAN


Tujuan :
Ø Peserta dapat memahami tentang reaksi perkaratan

Dasar Teori :
Karat adalah lapisan yang terbentuk setelah senyawa besi bereaksi dengan air dan oksigen. Ini merupakan campuran antara oksida besi dan oksida air. Faktor lain yang dapat mempercepat timbulnya karat adalah pH larutan, adanya suatu garam, kontak dengan logam lain yang mempunyai potensial elektroda lebih besar dan keadaan logam itu sendiri.
Alat dan Bahan :
· Wadah kaca / gelas beaker
· Sabut cuci dari logam
· Cuka
· Larutan pemutih (mis : bayclin)
· Pengaduk / spatula













Cara Kerja :

Masukkan sabut cuci ke dalam wadah kaca / gelas beaker
Tambahkan larutan pemutih dan cuk ke dalam sabut cuci tersebut
Aduk dengan spatula selama kurang lebih 5 menit
Amati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan :




































7
PERCOBAAN 5
KROMATOGRAFI


Tujuan :
Ø Peserta dapat memahami tentang proses pemisahan warna secara kromatografi

Dasar Teori :

Kromatografi adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan koefisien difusi (kecepatan perambatan) dari komponen – komponen zat dalam suatu medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.
Kromatografi paling sederhana adalah kromatografi kertas, biasanya digunakan untuk memisahkan zat warna. Kramatografi banyak digunakan sebagai salah satu uji identifikasi komponen zat dalam suatu senyawa.

Alat dan Bahan :
· Kertas saring
· Spidol warna (hitam,merah, biru, hijau)
· Pewarna makanan
· Air
· Alkohol
· Tusuk gigi
· Pensil
· Penggaris
· Gelas beaker 600 ml


















Cara Kerja :

· Warna Spidol

Potong kertas saring dengan ukuran 13 x 20 cm
Beri tanda batas garis dengan pensil (jangan dengan bolpoint) ± 1,5 cm dari tepi bawah kertas saring
Buat tanda titik dengan pensil dengan jarak masing – masing 0,5 cm dari tepi kanan kiri, kemudian jarak antar titik 1 cm
Beri kode masing – masing dibawah tanda titik tersebut, misal : M (merah), B (biru) dst
Buat tanda titik dengan spidol (jangan terlalu tebal)
Isi gelas beaker dengan air ± 1 cm
Celupkan kertas saring perlahan-lahan. Jangan sampai tintanya tercelup dalam air
Tunggu beberapa saat. Amati dan catat perubahannya
Ulangi lagi langkah – langkah diatas namun ganti air dengan alkohol

· Warna Makanan

1. Lakukan langkah 1 – 4 seperti pada percobaan warna spidol
2. Totolkan pewarna makanan pada kertas saring menggunakan tusuk gigi (hati – hati agar kertas saring tidak robek)
3. Lakukan langkah 6 – 8 seperti pada percobaan warna spidol
4. Ulangi lagi langkah – langkah diatas namun ganti air dengan alkohol











8
PERCOBAAN 6
UJI BAHAN ADITIF PADA MAKANAN


Tujuan :
Ø Peserta dapat mengidentifikasi secara sederhana adanya bahan aditif boraks dan formalin yang berbahaya pada makanan

Dasar Teori :
Zat aditif adalah bahan tambahan makanan yang berguna sebagai pelengkap pada produk makanan dan minuman. Bahan ini umumnya diperlukan untuk menambah rasa, memberi warna, melembutkan tekstur dan mengawetkan makanan. Saat ini banyak beredar di pasaran bahan – bahan makanan yang menggunakan zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan diantaranya adalah formalin dan boraks.
Formalin adalah bahan yang biasa digunakan dalam industri plastik, kertas, tekstil, cat dan pengawet mayat. Saat ini formalin sering digunakan pada ayam, tahu dan mie untuk menambah kekenyalan dan memperpanjang masa simpan produksi. Sedangkan boraks adalah bahan campuran pada detergen yang juga sering dicampurkan pada bakso dan kerupuk untuk memperbaiki warna, tekstur dan rasa.
Sangat penting bagi masyarakat untuk mengetarui cara – cara identifikasi sederhana untuk menghindari penggunaan bahan makanan yang sudah tercemar oleh bahan aditif berbahaya tersebut. Banyak cara identifikasi sederhana yang dapat digunakan, antara lain uji boraks dengan indikator kunyit, uji formalin dengan larutan KMnO4. Cara – cara identifikasi tersebut akan memberikan perubahan warna yang spesifik jika memang positif mengandung zat aditif yang berbahaya tersebut.
Alat dan Bahan :
· Gelas beaker
· Spatula
· Baso sapi
· Mie basah
· Tahu
· Air








· Mortar dan alu
· Indikator kunyit / kertas numerik
· Larutan KMnO4
· Tabung reaksi
· Rak tabung reaksi
· Pipet tetes















Cara Kerja :

· Uji Boraks

Tumbuk 1 butir baso sapi ukuran kecil menggunakan mortar sampai halus
Rendam baso yang telah halus tadi dengan air 50 ml selama ± 15 menit
Siapkan kertas numerik
Teteskan larutan hasil rendaman di atas kertas numerik
Amati dan catat perubahan apa yang terjadi

· Uji Formalin

Tumbuk 5 gram mie basah menggunakan mortar sampai halus
Rendam mie yang telah halus tadi dengan air 50 ml selama ± 15 menit
Masukkan 10 ml larutan hasil rendaman ke dalam tabung reaksi
Tambahkan 1 tetes larutan KMnO4
Amati dan catat perubahan apa yang terjadi
Diamkan selama 1 jam
Amati lagi dan catat perubahan apa yang terjadi
Ulangi lagi langkah 1 – 7 namun diganti dengan tahu









10
Hasil Pengamatan :


Baso
Mie basah
Tahu
Kertas numerik



Larutan KMnO4 1 N





























































11
PERCOBAAN : ......

Pembahasan :






































Kesimpulan :















Daftar Pustaka :








KATA PENGANTAR


Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan “ Panduan Praktikum Kimia SMP ”. Dengan adanya panduan ini kami berharap agar pelaksanaan praktikum di laboratorium dapat berjalan lancar sehingga tujuan pelaksanaan praktikum dapat tercapai.
Buku panduam ini berisi tentang percobaan – percobaan kimia sederhana, di mana masing – masing percobaan tersebut berisi tujuan, dasar teori, alat dan bahan, cara kerja dan lembar hasil pengamatan. Adapun dari peserta nantinya diharapkan, setelah melakukan praktikum akan membuat laporan yang lebih lengkap lagi dengan menambahkan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada buku panduan ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kemajuan di masa yang akan datang. Semoga panduan ini berguna bagi kita semua




Surabaya, Juli 2007


Penyusun
































i


DAFTAR PUSTAKA



Bingham, Jane, Buku dari Usborne Percobaan – Percobaan Sains (Fisika, Kimia, Biologi) Dengan Peralatan Sederhana, Pakar Raya, Bandung

Judarwanto, Widodo,Dr, Pengaruh Formalin Bagi Sistem Tubuh, Rumah Sakit Bunda Jakarta

VanCleave’s, Janice, 2005, 204 Percobaan Yang Menakjubkan, Pakar Raya, Bandung

Vogel, 1990, Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, bagian I, diterjemahkan oleh Ir. L. Setiono, Dr. A. Hadyana Pudjatmaka, edisi ke 5, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta

Vogel, 1990, Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, bagian II, diterjemahkan oleh Ir. L. Setiono, Dr. A. Hadyana Pudjatmaka, edisi ke 5, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta

Adminsys, 2006, Uji Sendiri Makanan Berformalin, from sains@yahoo.com

Aryani, Sutji, Dra., MPd., (Guru Kimia SMA Negeri 2 Semarang-12), 2006, Menguji Kandungan boraks pada makanan, http://suaramerdeka.com/ragam/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi



















































































LABORATORIUM KIMIA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TIMUR
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2007

1 komentar:

  1. Play the latest games on LuckyClub Casino Site
    Lucky 카지노사이트luckclub Club Casino offers 200+ slots, video poker, blackjack, roulette and a wide variety of casino games. All our games include baccarat, blackjack,

    BalasHapus